Pernahkah mengalami waktu kita ingin membuat gorengan seperti
bakwan jagung lalu hasilnya tampak layu dan tidak garing? atau membuat
kue bolu kurma pisang yang malah jadi bantat padahal sudah sesuai resep? bikin
kue lumpur yang malah jadi bagelen?
Ya, jawabannya mungkin akan kita temukan pada artikel ini. Kesalahan yang membuat semua makanan tadi tidak seperti yang diharapkan mungkin dikarenakan
pemilihan tepung terigu yang salah. Tepung terigu adalah bahan utama dalam membuat kue, gorengan, maupun camilan. karena fungsinya yang vital sebagai bahan dasar, maka kita harus
memilih tepung terigu yang tepat dan sesuai dengan makanan yang akan kita olah.
Sebelum dapat
memilih tepung terigu yang cocok, kita harus mengetahui jenis2x tepung terigu terlebih dahulu. Berdasarkan kandungan protein gluten tepung, tepung terigu terbagi atas 3 macam, yaitu :
1.
Terigu berprotein Tinggi (banyak gluten). Tepung terigu ini cocok digunakan untuk adonan makanan yang membutuhkan kelembutan seperi adonan Roti dan Cake.
2.
Tepung berprotein Rendah (rendah Glutein). tepung ini cocok digunakan untuk gorengan, karena teksturna akan renyah dan crispi ketika digoreng.
3.
Tepung Campuran (Tepung Serbaguna), tepung ini memiliki kandungan glutein sedang, dan cocok untuk segala jenis makanan. namun hasilnya tidak akan sebagus ketika menggunakan tepung yang cocok dengan makanan yang diolah.
*
Tepung terigu durum atau disebut juga semolina. Gandum durum adalah jenis gandum yang paling keras. Tepung terigu ini cocok sekali untuk membuat pasta sehingga pasta tidak mudah lembek atau pecah-pecah saat direbus. Warnanya kekuningan karena memang tidak diputihkan.
*
Enriched Flour adalah tepung terigu yang diberi tambahan vitamin B kompleks, vitamin D, kalsium dan zat besi karena vitamin dan mineral ini hilang saat pengolahan gandum.
*
Self-Rising Flour adalah tepung terigu yang ditambahi zat pengembang dan garam. Bila pada resep menganjurkan memakai tepung terigu jenis ini, usahakan mendapatkannya di pasar swalayan besar. Bila tidak ada, bisa ditalangi dengan tepung terigu dengan gluten rendah dan diberi baking powder. Lalu diayak beberapa kali.
*
Whole Wheat Flour adalah tepung terigu yang dibuat dari seluruh butir gandum, termasuk sel-sel zat tepung di tengahnya, bekatul, dan benihnya. Kalau roti dibuat seluruhnya dari tepung terigu ini, hasilnya roti akan berat dan berwarna kecokelatan yang kita kenal sebagai roti gandum. Roti ini dianggap makanan yang lebih sehat karena lebih banyak mengandung serat.
Bagaimana
menyimpan tepung terigu?
* Tepung terigu harus disimpan di tempat yang kedap udara, kering, dan sejuk. Kalau sampai lembap, daya serap airnya menjadi berkurang. Sehingga, makanan Anda hasilnya tidak optimal.
* Tepung terigu whole wheat lebih baik disimpan di lemari pendingin karena cepat rusak. Sebaiknya jangan disimpan lebih dari 3 bulan.
* Dulu, pembuatan dan pengemasan tepung terigu belum secanggih sekarang sehingga sebelum dipakai tepung terigu perlu diayak untuk menyaring kotoran. Sekarang pun kadang-kadang masih ada resep yang meminta kita mengayak dulu tepung terigu, malah sampai dua kali. Maksudnya mengayak sampai dua kali untuk memasukkan lebih banyak udara sehingga cake dan bolu bisa lebih ringan dan bertekstur halus.
nah sesudah memahami dan mengenal tepung terigu, sekarang kita bisa
memilih tepung terigu yang cocok dengan makanan yang kita olah.