Adu domba!.. ya suatu kalimat yang sering dianalogikan dengan mengadu/memfitnah 2 belah pihak untuk saling berseteru. Namun di kota garut, Adu domba terjadi secara harfiah.. ya benar benar domba di adu,bukan cuma kiasan.
Kesenian adu domba di Garut, Jika anda mendengan kata - kata adu domba pasti kebayang lagu nya bung haji Rhoma irama, he,,he,, TERLALU dan pasti juga membayangkan kejahatan yang sangat licik, karena mengadu antara sesama orang. namun di Garut adu domba adalah Seni budaya mengadu Domba peliharaan ( Kambing Jantan ) yang memang sudah di latih dan persiapkan sedemikian rupa. Domba Garut merupakan salah satu ikon kota Garut yang memiliki penampilan yang begitu gagah dan penuh keberanian, namun kalem dan berwibawa. Domba yang memiliki nama latin ovis aries ini sering dijadikan sebagai domba aduan atau dapat juga dimanfaatkan untuk hobi ketimbang dijadikan ternak peliharaan biasa.
Domba yang memiliki penampilan yang khas ini merupakan hasil dari perkawinan domba local dan domba jenis capstaad dan domba merino dari Australia. Domba capstaad yang berasal dari Afrika Selatan sudah lebih dulu ada daripada domba merino yang berasal dari Australia yang masuk pada abad 19. Dari hasil perkawinan tiga jenis domba tersebut, akhirnya menghasilkan sebuah varietas baru yang kemudian dikenal dengan sebutan domba Garut.
Kini Domba ini masih menjadi domba unggulan yang harganya (domba dewasa) bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah. Banyak daerah yang dikenal sebagai sentra ternak domba Garut, yaitu Samarang, Wanaraja, Bungbulang, Singajaya, Banjarwangi, Banyuresmi dan liannya. Di daerah-daerah inilah domba Garut dilakukan mulai dari pembibitan sampai siap dijual.
Domba ini memiliki ciri berleher kuat, kemudian memiliki bulu yang lebih panjang dari jenis domba lainnya, lalu untuk domba yang jantan memiliki tanduk yang melingkar dan melengkung ke belakang dan ke bawah. Domba jenis ini memiliki tubuh yang besar. Domba jantan beratnya antara 60-80 Kg sedangkan yang betina hanya 30-40 Kg.
Cara-cara pemeliharaannya pun tidak sembarangan. Domba ini sering diberi susu yang dicampur madu. Dan rumputnya pun harus rumput pilihan. Belum lagi cara pemeliharaan fisiknya harus tetap dijaga bersih dan sehat.
Pada pagelaran acara-acara adu domba atau pentas domba hias, serimngkali, domba-domba yang berasal dari Garut, kalah oleh domba Garut yang berasal dari daerah lain yang dipelihara di luar daerah.sehingga hal ini sangat disayangkan. Sampai pada tahun 1999 saja, 329.975 populasi domba yang ada hanya 30 % yang merupakan domba Garut. Sementara domba Garut unggulan lebih banyak ditemukan di daerah lain seperti Bogor, Bandung, dan Sukabumi.
Sanagat disayangkan, para pecandu Domba Garut dari daerah lain berhasil berhasil mengambil bibit unggul dan juga dapat mengembangkannya di daerah asalnya. Bahkan pembudidayaan bibit unggul domba Garut sudah tidak lagi menjadi monopoli orang Garut. Kini bibit unggul domba Garut dapat ditemukan di daerah lain seperti Bogor dan Bandung. Sehingga ketika domba hasil peliharaannya dibawa kembali ke Garut, maka harganya akan mencapai ratusan juta rupiah.